Sejarah Indonesia sbobet telah dibentuk oleh posisi geografis, sumber daya alamnya, serangkaian migrasi dan kontak manusia, perang penaklukan, penyebaran Islam dari pulau Sumatera pada abad ke-7 M dan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam, serta seperti dengan perdagangan Mangkuk, Guci, Kendi dan sebagainya, ekonomi dan politik.

Indonesia adalah negara kepulauan dengan 17.000 hingga 18.000 pulau (8.844 bernama dan 922 berpenghuni permanen) yang membentang di sepanjang garis khatulistiwa di Asia Tenggara. Posisi jalur laut negara yang strategis mendorong perdagangan antar pulau dan internasional; perdagangan sejak itu secara fundamental membentuk sejarah Indonesia.

Wilayah Indonesia yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai migrasi slot deposit pulsa, menciptakan keragaman budaya, suku, dan bahasa. Bentang alam kepulauan dan iklim secara signifikan mempengaruhi pertanian dan perdagangan, dan pembentukan negara. Batas negara Indonesia sama dengan perbatasan Hindia Belanda pada abad ke-20.

Sisa-sisa fosil Homo erectus dan alat-alatnya, yang dikenal sebagai “Manusia Jawa”, menunjukkan bahwa kepulauan Indonesia telah dihuni setidaknya 1,5 juta tahun yang lalu. Orang Austronesia yang merupakan mayoritas penduduk modern diperkirakan berasal dari Taiwan dan tiba di Indonesia sekitar tahun 2000 SM.

Sejak abad ke-7 M, kerajaan angkatan laut Sriwijaya yang kuat berkembang dengan membawa pengaruh Hindu dan Buddha. Dinasti Sailendra Buddha dan Mataram Hindu kemudian berkembang dan menurun di pedalaman Jawa.

Kerajaan non-Muslim terakhir yang signifikan, kerajaan Hindu Majapahit, berkembang dari akhir abad ke-13, dan pengaruhnya meluas ke sebagian besar wilayah Indonesia. Bukti paling awal dari populasi Islam di Indonesia berasal dari abad ke-13 di Sumatera bagian utara; daerah Indonesia lainnya secara bertahap mengadopsi Islam, yang menjadi agama dominan di Jawa dan Sumatera pada akhir abad ke-12 hingga abad ke-16.

Prasejarah

Sejarah Indonesia

Pada tahun 2007, analisis bekas potong pada dua tulang bovid yang ditemukan di Sangiran, menunjukkan bahwa mereka telah dibuat 1,5 hingga 1,6 juta tahun yang lalu dengan alat kulit kerang. Inilah bukti tertua keberadaan manusia purba di Indonesia. Sisa-sisa fosil Homo erectus di Indonesia, yang dikenal sebagai “Manusia Jawa” pertama kali ditemukan oleh ahli anatomi Belanda Eugène Dubois di Trinil pada tahun 1891, dan setidaknya berusia 700.000 tahun.

Fosil H. erectus lain dengan usia yang sama ditemukan di Sangiran pada tahun 1930-an oleh antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, yang pada periode waktu yang sama juga menemukan fosil di Ngandong bersama dengan alat yang lebih canggih, dengan penanggalan ulang pada tahun 2011 antara 550.000 dan 143.000 tahun.